Pengalaman saya mengujungi sekolah
luar biasa atau biasa di sebut slb
Slb Putra Mandiri
yang terletak di Bojong Kawunganten. Rabu pagi saya dan teman teman mengujungi slb, saya ikut belajar bersama anak-anak
slb, saya melihat mereka semangat belajar. Riski dan Risti adalah siswa siswi
yang saya lihat banyak berkembang waktu mendapat pelajran dari guru. Aku yang
berada di sana saya merasas sangat bahagia dan senang. Anak anak pun diajari
berbagai doa-doa sehari-hari.
Banyak anak-anak berkebutuhan khusus (heward) di luar sana
yang tidak sekolah. Mereka punya hak untuk berpendidikan meski mereka banyak
punya kekurangan, mereka layak hidup normal seperti anak-anak normal lain. Saya
tidak bisa membayangkan apa yang saya rasakan kalau seperti mereka. Di ejek
teman-teman, tidak bisa melakukan hal yang di inginkan, emosional, padangan
orang-orang terhadap anak-anak AKB sangat lah di pandang sebelah mata. Mereka
saja tidak ingin di lahirkan cacat tapi kehendak Tuhan lain, mereka lahir
cacat.
Bagi saya anak-anak tersebut sudah luar biasa, memiliki
semangat tinggi dan mau belajar, mereka pun bagi saya sangat unik dengan
keterbatasan fisik yang kurang mereka bisa melakukan hal-hal sendiri tanpa di
bantu.
Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Tuhan
tidak selalu memberi apa yang kita minta, akan tetapi Tuhan selalu memberi yang
terbaik buat umatnya. Demikian juga sebuah keluarga mengharapkan putra-putrinya
lahir sempurna, sehat walafiat. Di dunia ini tidak ada anak manusia yang
terlahir sempurna. Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan tidak ada
manusia yang sama satu dengan lainnya, meskipun mereka lahir dari orang tua
yang sama. Anak kembar yang lahir bersamaanpun tidak ada yang sama.
Bila
boleh memilih maka setiap orang ingin lahir sempurna tanpa kekurangan yang
berarti.Demikian juga anak berkebutuhan khusus mereka dapat lahir kapan saja
dan dimana saja tanpa memandang latar belakang orang tuanya. Tunanetra dapat
lahir dari keluarga dosen, tunarunguwicara dapat lahir dari keluarga guru,
tunagrahita dapat lahir dari keluarga petani, tunadaksa dapat lahir dari
keluarga ulama, tunalaras dapat lahir dari keluarga pemulung, ataupun anak
autis lahir dari keluarga sederhana.Dapat dikatakan anak berkebutuhan khusus
dapat lahir kapan saja, dimana saja seperti coca cola. Siapapun tidak dapat
menolak kehadiran anak berkebutuhan khusus, meskipun kedua orang tuanya
sama-sama dokter.
Anak
berkebutuhan khusus bukan produk Tuhan yang gagal karena Tuhan tidak pernah
gagal, mereka tidak perlu dikasihani akan tetapi wajib kita beri kesempatan.
Tugas mereka adalah memberi inspirasi. Sekecil apapun anak berkebutuhan khusus
masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Pada dasarnya setiap anak
mempunyai keunikan tersendiri, sudah terbukti anak berkebutuhan khusus banyak
yang mempunyai prestasi yang tidak kalah dengan saudara- saudaranya yang lain.
Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar. Seperti dalam UU SPN,
warga negara yang memiliki kelainan fisik,emosional,mental intelektual dan atau
sosial berhak memperoleh pendidikan khusus (UUSPN, pasal 5 ayat 2). Untuk itu
kita wajib memberi kesempatan kepada mereka untuk memperoleh kesempatan
belajar. Mereka harus kita beri kesempatan seluas-luasnya agar dapat mandiri
sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Anak
berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus
yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada
ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk ABK antara lain: tuna netra, tunarunguwicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autisme, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, hiperaktif, ADHD, dan indigo. Karena
karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan
pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka,
contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
Penyebabnya
:
1.
Pra natal
: kehamilan yang mengalami pendarahan,
kurang gizi, minum obat-Obatan
2.
Natal
: persalinan
yangtidak spontan, lahir prematur, berat badan lahir rendah
3.
Post
natal: tumor otak, kejang, diare semasa
bayi
Anak
berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai
dengan kekhususannya masing-masing, atau sekolah di sekolah inklusi. SLBbagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk
tunarunguwicara, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa,
SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk tuna ganda.Sedang anak-anak
berkebutuhan yang lain sepewrti hiperaktif, kesulitan belajar, anak berbakat,
indigo masih dapat sekolah pada sekolah pada tempatnya.
Sebelum anak-anak berkebutuhan khusus sekolah di SLB diadakan pemeriksaan oleh
tim yang terdiri dari psikolog, dokter anak, dokter rehab medik, paedagogik.
Pemeriksaan awal ini dibutuhkan untuk mengetahui hambatan yang ada pada ABK.
Dengan demikian maka akan dapat diketahui untuk melakukan tindak lanjut.
Assesmen merupakan salah satu cara untuk melakukan pemberian pelayanan agar
tepat sesuai dengan kebutuhan awal melalui pelayanan terapi. Hampir semua ABK
membutuhkan pelayanan terapi, setiap ABK jenis terapi yang dibutuhkan berbeda
sesuai hasil assesmen. Dengan pelayanan terapi diharapakan ABK dapat
mempersiapkan untuk memasuki dunia sekolah. Adapun terapi dapat diikuti di
rumah sakit, tempat pelayanan terapi dan dapat dilanjutkan saat anak sudah
bersekolah.
1.
A.
Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
2.
Tangan dan kaki sangat lentur dan
berbeda dibandingkan anak lain
3.
Anak memiliki bentuk wajah yang
tidaklazim dengan mata miring, lidah tebal,leher mungkin juga pendek
4.
Mata mendekat pada hidung atau
menjauh dari sudut normal . Mata anak juga terlihat berbeda dari berbagai
arah
5.
Mata selalu terbuka (melotot) atau
malah selalu tertutup
6.
Anak sulit untuk menghisap, tidak
mau minum atau memiliki masalah dengan mulut dan tidak mampu menghisap melalui
botol susu atau puting susu ibunya
7.
Bagian ata bibir atau langit-langit
mulut terbuka atau seperti terpotong
8.
Kepala anak terlalu besar
dibandingkan tubuhnya dan berkembang lebih cepat dari bagian-bagian lain
tubuhnya.
9.
Sat u tangan lemah dan lambat dan
terlihat dalam posisi aneh. Kaki anak pada sisi yang sama juga terlihat lambat
10.
Satu atau kedua kaki atau tangan
selalu berputar menghadap atau berbalik ke belakang
11.
Ditemukan benjolan dipunggung anak.
Kedua kaki anak juga dapat terlihat aneh posisinya dan tidak dapat digerakkan,
anak tidak merasa jika kakinya disentuh.
12.
Pada anak ditemukan juga benjolan
sekitar pusar khususnya pada saat anak menangis
13.
Testis anak laki-laki membesar dan
bengkak
1.
Diteksi
Dini Kecacatan Pada Anak Yang Baru Lahir
a. Deteksi Dini Kecacatan Pada Anak Usia 5 Tahun
1. Memakai Dan Membuka Baju
Tanyakan ibu apakah anak dapat memakai dan membuka bajunya sendiri
2.
Menyebut 4 Warna
Taruh 4 mainan dengan warna berbeda. Tunjuk salah satu dan tanyakan warnanya.
Ulangi untuk ketiga mainan lainnya.
3.
Bicara Dengan Kalimat
Tanyakan
anak tentang permainan yang disukainya. Anak harus dapat menjawab menggunakan
5-6 kata. Tanyakan ibunya apakah anak dapat menggunakan 5-6 kata dalam kalimat
saat berbicara norma.
4.
Mendengarkan
Bisikan kalimat “Apa kabar?” ditelinga anak. Kemudian tanyakan anak apa yang
Anda bisikan.
Anak harus dapat mengulangi apa yang Anda bisikan.
5.
Mengikuti Petunjuk
Taruh selembar kertas dan minta anak menyusun 5 kelereng , 5 kencing, dan 5
kerikil secara bantuan
6.
Menggambar Dengan Pensil
Beri anak kertas dan pensil dan minta ia menggambar seseorang dengan kepala,
tangan, kaki, dan badannya.
7.
Penglihatan
Tutup mata sebelah kiri anak dengan saputangan dan minta ia menyusun 5 kelereng
sesuai gambar. Kemudian tutup mata kanan dan minta menyusun 5 kancing sesuai
dengan gambar.
8.
Kelurusan Pandangan
Anak
duduk atau berdiri. Anda berdiri dibelakang anak sambil memegang tongkat kecil
kedua tangan. Minta anak mellihat lurus kedepan. Pegang tongkat pada level mata
anak dibelakang telinganya ( anak sulit melihat). Minta ia melihat kearah
tongkat dan gerakkan perlahan satu tongkat kedepannya sambil bertanya “ Sudah
kelihatan tongkatnya?” Ulangi sampai anak harus dapat melihat tongkat dengan
sudut matanya.
9.
Bermain Dengan Anak Lain
Tanyakan
ibu apakah anak mau bermain dengan anak lain dalam satu kelompok Melompat
Sebelah Kaki
Melompatlah
dengan sebelah kaki. Kemudian minta anak melakukannya. Anak harus dapat
melakukannya 3 kali.
B. Jenis-jenis Ketunaan
1.
Tunanetra
Tunanetra
adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat
diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind)
dan low vision.
Definisi
Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau
akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki
penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan
maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra
peraba dan indra pendengaran.
Oleh
karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada
individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar
timbul, benda model dan benda nyata. sedangkan media yang bersuara adalah tape recorder dan
peranti lunak JAWS.
Untuk
membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa mereka belajar mengenai Orientasi dan Mobilitas. Orientasi dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana
tunanetra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih (tongkat
khusus tunanetra yang terbuat dari alumunium).
Ciri
– Ciri Anak Tunanetra
1.
Tidak mampu melihat
2.
Tidak mampu mengenali orang pada
jarak 6 meter
3.
Kerusakan nyata pada kedua bola mata
4.
Sering meraba-raba/tersandung waktu
berjalan
5.
Mengalami kesulitan mengambil benda
kecil didekatnya
6.
Bagian bola mata yang hitam berwarna
keruh/bersisik/kering
7.
Pandangan hebat pada kedua bola mata
8.
Mata yang bergoyang terus
2.
Tuna Rungu
Tuna
Rungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen
maupun tidak permanen. Klasifikasi tuna Rungu berdasarkan tingkat gangguan
pendengaran adalah:
1.
Gangguan pendengaran sangat ringan
(27-40dB),
2.
Gangguan pendengaran ringan
(41-55dB),
3.
Gangguan pendengaran sedang
(56-70dB),
4.
Gangguan pendengaran berat
(71-90dB),
5.
Gangguan pendengaran ekstrem / tuli
(di atas 91dB).
Karena
memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam
berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara.
Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat,
untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat
bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang
dikembangkan komunikasi total
yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat dan
bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari
sesuatu yang abstrak.
Ciri-Ciri
Anak Tuna Rungu
1.
Secara nyata tidak mampu dengar
2.
Terlambat perkembangan bahasa
3.
Sering menggunakan isyarat dalam
berkomunikasi
4.
Kurang/tidak tanggap bila diajak
bicara
5.
Ucapan kata tidak jelas
6.
Kualitas suara aneh/monoton
7.
Sering memiringkan kepala dalam
usaha mendengar
8.
Banyak perhatian terhadap getaran
9.
Keluar cairan ‘nanah’ dari kedua
telinga
3.
Tuna Grahita
Tunagrahita
adalah individu yang memiliki intelegensi
yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan
dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.
1.
Tunagrahita ringan (IQ : 51-70)
2.
Tunagrahita sedang (IQ : 25-50)
3.
Tunagrahita berat (IQ :dibawah
25 )
2. Klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada umur mental
1.
Tunagrahita ringan umur mental
8 – 12 tahun
2.
Tunagrahita sedang umur mental 3-
8 tahun
3.
Tunagrahita berat umur mental
0- 3 tahun
Adapun yang dimaksud umur mental setaraf dengan anak usia 8 tahun, meskipun
anak tunagrhita berusia 20 tahun secara kelender akan tetapi umur mental anak
itu maksimal beruasia seperti anak usia 8 tahun pada anak umumnya.Maka tidak
mengherankan kalau ada anak tunagrahita berusia 20 tahun tingkah lakuknya
seperti anak-anak. Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih di titik
beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.
Ciri
– Ciri Fisik dan Penampilan Anak Tuna Grahita
1.
Penampilan fisik tidak seimbang,
misalnya kepala terlalu kecil/besar
2.
Tidak dapat mengurus diri sendiri
sesuai usia
3.
Perkembangan bicara/bahasa terlambat
4.
Tidak ada/kurang sekali perhatiannya
terhadap lingkungan (pandangan kosong)
5.
Koordinasi gerakan kurang (gerakan
sering tidak terkendali)
6.
Sering keluar ludah (cairan) dari
mulut (ngiler)
4.
Tuna Daksa
Tunadaksa
adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur
tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi,
polio,
dan lumpuh.
Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam
melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu
memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat
yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu
mengontrol gerakan fisik.
Ciri-ciri
Anak Tuna Daksa
1.
Anggota gerak tubuh
kaku/lemah/lumpuh
2.
Kesulitan dalam gerakan (tidak
sempurna,tidak lentur/tidak terkendali)
3.
Terdapat bagian angggota gerak yang
tidak lengkap/tidak sempurna/lebihh kecil dari biasanya
4.
Terdapat cacat pada alat gerak
5.
Jari tangan kaku dan tidak dapat
menggenggam
6.
Kesulitan pada saat
berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal
7.
Hiperaktif/tidak dapat tenang
5.
Tuna Laras
Tuna
laras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan
kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang
tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat
disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari
lingkungan.
Ciri-Ciri
Anak Tuna Laras
1.
Cenderung membangkang
2.
Mudah terangsang
emosinya/emosional/mudah marah
3.
Sering melakukan tindakan
agresif,merusak,mengganggu
4.
Sering bertindak melanggar norma
sosial/norma susila/hukum
6.
Kesulitan belajar
Adalah
individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis
yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat
memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi,
brain injury, disfungsi minimal otak,
dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan
belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik
persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang
dan keterlambatan perkembangan konsep.
Ciri-Ciri
Anak Berkesulitan Belajar
1. Anak
yang mengalami kesulitan membaca (disleksia):
i.
Perkembangan kemampuan membaca terlambat
ii.
Kemampuan memahami isi bacaan rendah
iii. Kalau membaca sering banyak kesalahan
2. Anak yang Mengalami Kesulitan Menulis
(disgrafia)
i. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
ii. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v
dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya
iii. Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca
iv. Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang
v. Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
Anak
yang Mengalami Kesulitan Berhitung (diskalkulia)
i. Sering membedakan tanda-tanda:+,-,x, >, <,=
ii. Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan
iii. Sering salah membilang dengan urut
iv. Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17 dengan 71, 2
dengan 5, 3 dengan 8, dsb.
v. Sulit membedakan bangun-bangun geometri
7.
Anak Cerdas Istimewa & Bakat Istimewa
Anak
berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adl anak
yang memiliki potensi kecerdasan(intelegensi), kreatifitas, dan tanggung jawab
terhadap tugas (task commitment) diatas anak-anak seusianya(anak normal),
sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan
pelayanan pendidikan khusus. Anak berbakat sering juga disebut sbg ‘gifted
& talented’.
Ciri-Ciri
Anak Cerdas Istimewa Bakat Istimewa
1.
Membaca pada usia lebih muda
2.
Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3.
Memiliki perbendaharaan kata yang
luas
4.
Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5.
Mempunyai minat yang luas,
muga terhadap masalah orang dewasa
6.
Mempunyai inisiatif dan dapat
bekerja sendiri
7.
Menunjukkan keaslian (orisinalitas)
dalam ungkapan verbal
8.
Memberi jawaban-jawaban yang baik
9.
Dapat memberikan banyak gagasan
10.
Luwes dalam berfikir
11.
Terbuka terhadap
rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12.
Mempunyai pengamatan yang tajam
13.
Dapat berkonsentrasi dalam jangka
waktu panjang terutama terhadap tugas dan bidang yang diminati
14.
Berfikir kritis juga terhadap diri
sendiri
15.
Senang mencoba hal-hal yang baru
16.
Mempunyai daya
abtraksi,konseptualisasi,dan sintesis yang tinggi
17.
Senang terhadap kegiatan intelektual
dan pemecahan-pemecahan masalah
18.
Cepat menangkap hubungan sebab
akibat
19.
Berperilaku terarah pada tujuan
20.
Mempunyai daya imajinasi yang kuat
21.
Mempunyai banyak kegemaran (hoby)
22.
Mempunyai daya ingat yang kuat
23.
Tidak cepat puas dengan prestasinya
24.
Peka (sensitif) serta menggunakan
firasat (intuisi)
25.
Menginginkan kebebasan dalam gerakan
dan tindakan
8.
Autisme
Autisme
adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat
membentuk hubungan sosial atau komunikasi
yang normal.
Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive,
aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen,
1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak
dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
1.
Interaksi sosial
2.
Komunikasi (bahasa dan bicara)
4.
Pola bermain
1.
Perkembangan terlambat atau tidak
normal.
Ciri-Ciri
Anak Autis antara lain:
1.
Suka menirukan suara atau instruksi
2.
Bicara sendiri dengan kata-kata yang
aneh
3.
Menghindari kontak mata
4.
Senang membariskan benda-benda
5.
Senang tiduran di lantai
6.
Senang mengibas-ibaskan tangan
7.
Suka merusak
8.
Sering memutar atau menggelengkan
kepala
9.Hiperaktif
Hiperaktif
adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi
neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Ciri-Ciri
Anak Hiperaktif antara lain:
1.
Menolak duduk di kursi
2.
Berputar sebelum duduk
3.
Berputar mondar-mandir
4.
Memegang benda-benda sekitar
5.
Terlalu banyak bicara
6.
Membuat-buat alasan
7.
Tidak teratur mengerjakan tugas
8.
Membolak-balikkan kertas
9.
Kesulitan konsentrasi
10.
ADHD
ADHD(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah
gangguan perkembangan
dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak
lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan
perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu
meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri.
Ciri-Ciri
Anak ADHD
1.
Seringkali gagal untuk memperhatikan
detail atau melakukan kesalahan yang tidak semestinya dalam mengerjakan
tugas-tugas sekolah atau tugas lainnya
2.
Kerapkali mengalami kesulitan untuk
mempertahankan perhatiannya dalam tugas-tugas yang sedang dikerjakannya atau
saat bermain
3.
Seringkali terlihat seperti tidak
mendengarkan saat diajak berbicara oleh orang lain
4.
Seringkali tidak mengikuti petunjuk
yang diberikan dan gagal untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah atau tugas
lainnya di tempat kerja
5.
Seringkali mengalami kesulitan untuk
mengorganisir tugas atau kegiatannya
6.
Seringkali menghindar, menolak, atau
enggan untuk terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan mental effort (tugas
yang menuntut anak untuk berpikir), seperti tugas sekolah, PR
7.
Sering kehilangan benda-benda yang
diperlukan untuk membuat tugas atau bermain, seperti alat tulis, buku kerja,
mainan,dll
8.
Perhatiannya mudah teralih oleh
stimulus di lingkungan
11.
Indigo
Indigo
adalah manusia yang sejak lahir mempunyai kelebihan khusus yang tidak dimiliki
manusia pada umumnya.
Macam
Indigo :
1.
Indigo
Humanis,anak yang akan bekerja dengan orang
banyak mereka adalah dokter, pengacara, guru, ahli pemasaran di masa depan
bergaul secara luas sangat aktif sering terbentur karena tidak punya rem.
2.
Indigo
artis, indigo
yang sangat sensitif, perawakan kecil berminat pada seni. Meski menjadi dokter
mereka akhirnya menjadi ahli bedah atau peneliti. Pada umur 5 – 10 tahun mereka
telah menguasai 15 jenis seni yang berbeda. Jika tertarik ke musik mereka bisa
menguasai lebih 4 jenis alat musik sekaligus
3.
Indigo
interdimensional, indigo yang paling sakti. Pada
umur 2 tahun mereka sudah bisa diajak bicara banyak hal. Pada umur itu mereka
sudah bisa bilang “ Saya sudah tahu hal itu “, atau “ Saya bisa atasi itu”.
Biarkan saja saya sendiri.
4.
Indigo
konseptual, lebih banyak menggarap proyek
dibanding orang lain. Mereka adalah arsitek, ahli mesin, perancang, astronot di
masa mendatang. Fisik mereka terlihat sangat atletis dan punya kemampuan
mengendalikan orang. Yang menjadi sasaran biasanya ibunya.
Ciri-Ciri
Anak Indigo
1.
Mempunyai kesadaran diri yang
tinggi, terhubung dengan sumber (Tuhan)
2.
Tidak nyaman dengan disiplin dan
cara yang otoriter tanpa alasan yang jelas.
3.
Menolak mengikuti aturan atau
petunjuk
4.
Tidak sabaran dan tidak suka bila
harus menunggu.
5.
Frustasi dengan sistem yang sifatnya
ritual dan tidak kreatif.
6.
Mereka punya cara yang lebih baik
dalam menyelesaikan masalah.
7.
Sebagian besar adalah orang yang
menimbulkan rasa tidak nyaman.
8.
Tidak bisa menerima hukuman yang
tanpa alasan selalu ingin alasan yang jelas.
9.
Mudah bosan dengan tugas yang
diberikan
10.
Kreatif
11.
Mudah teralihkan perhatiannya, bisa
mengerjakan banyak hal bersamaan.
12.
Menunjukkan intuisi yang kuat
13.
Punya empati yang kuat terhadap
sesama atau tidak punya empati sama sekali.
14.
Sangat berbakat dan pintar (CIBI)
15.
Saat kecil sering di identifikasi
ADHD ( susah berkonsentrasi )
16.
Mempunyai visi dan cita-cita yang
kuat
17.
Pandangan mata mereka terlihat bijaksana
dan mendalam
18.
Mempunyai kesadaran spiritual atau
mempunyai kemampuan psikis.
19.
Berada di dunia untuk merubah dunia,
untuk membantu kita hidup harmonis.
C.
Sistem Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
1.
Sekolah Khusus / Sekolah Luar Biasa (SLB)
Sekolah
Luar Biasa ialah satuan pendidikan yang menyelenggagarakan pendidikan bagi Anak
Berkebutuhan Khusus. Jenis ketunaan yang dilayani adalah semua jenis
ketunaan, yang proses pembelajarannya dikelompokkan berdasarkan masing-masing
jenis ketunaan. Misalnya dalam sekolah tersebut ada anak tunanetra,
tunarungu dan ketunaan lainnya, maka anak tunanetra belajar dengan tunanetra
lainya dan terpisah dengan dengan anak tunarungu atau ketunaan lainnya.
Dalam
SLB satu atap menyelenggarakan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus mulai
jenjang:
-
TKLB selama 2-3 tahun
-
SDLB selama 6 tahun
-
SMPLB selama 3 tahun
-
SMALB selama 3 tahun
Kurikulum yang digunakan di SLB adalah kurikulum nasional sesuai jenis ketunaan
yang sudah di tetapkan rambu-rambunya oleh BNSP. Dalam pelaksanaan kurikulum
ini disesuaikan dengan kondisi lapangan dan anak berkebutuhan khusus yang
dilayani.
Isi
kurikulum SLB pada dasarnya sama dengan sekolah umum, ada mata pelajaran
akademis dan mata pelajaran praktis, perbedaanya ada pada perbandingan
prosentase antara pendidikan akademis dan pendidikan praktis (ketrampilan).
Untuk Kurikulum TKLB dan SDLB hampir sama perbandingannya antara pendidikan
akademis dan praktis adalah 60:40, sedangkan pada SMPLB perbandingannya ialah
40:60, dan pada SMALB perbandingannya 30:70.
Pada
kurikulum SLB selain pendidikan akademis dan ketrampilan ada juga program
khusus. Program Khusus ini diberikan berdasarkan jenis ketunaan. Adapun program
khusus untuk anak berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut:
1.
Orientasi dan Mobilitas
untuk tunanetra
2.
Bina Komunikasi Persepsi Bunyi
dan Irama untuk tunarungu
3.
Kemampuan Merawat Diri/Bina Diri
untuk tunagrahita
4.
Bina Gerak
untuk tunadaksa
5.
Bina Pribadi dan
Sosial
untuk anak tunalaras