Rabu, 13 Januari 2016

Pengalaman saya mengunjungi SLB PUTRA MANDIRI (Bojong, Kawunganten) dan Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus (AKB)



Pengalaman saya mengujungi sekolah luar biasa atau biasa di sebut slb

    Slb Putra Mandiri yang terletak di Bojong Kawunganten. Rabu pagi saya dan teman teman mengujungi slb, saya ikut belajar bersama anak-anak slb, saya melihat mereka semangat belajar. Riski dan Risti adalah siswa siswi yang saya lihat banyak berkembang waktu mendapat pelajran dari guru. Aku yang berada di sana saya merasas sangat bahagia dan senang. Anak anak pun diajari berbagai doa-doa sehari-hari.
Banyak anak-anak berkebutuhan khusus (heward) di luar sana yang tidak sekolah. Mereka punya hak untuk berpendidikan meski mereka banyak punya kekurangan, mereka layak hidup normal seperti anak-anak normal lain. Saya tidak bisa membayangkan apa yang saya rasakan kalau seperti mereka. Di ejek teman-teman, tidak bisa melakukan hal yang di inginkan, emosional, padangan orang-orang terhadap anak-anak AKB sangat lah di pandang sebelah mata. Mereka saja tidak ingin di lahirkan cacat tapi kehendak Tuhan lain, mereka lahir cacat.

Bagi saya anak-anak tersebut sudah luar biasa, memiliki semangat tinggi dan mau belajar, mereka pun bagi saya sangat unik dengan keterbatasan fisik yang kurang mereka bisa melakukan hal-hal sendiri tanpa di bantu.

Mengenali Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)  

Tuhan tidak selalu memberi apa yang kita minta, akan tetapi Tuhan selalu memberi yang terbaik buat umatnya. Demikian juga sebuah keluarga mengharapkan putra-putrinya lahir sempurna, sehat walafiat. Di dunia ini tidak ada anak  manusia yang terlahir sempurna. Setiap orang pasti memiliki kekurangan, dan tidak ada manusia yang sama satu dengan lainnya, meskipun mereka lahir dari orang tua yang sama. Anak kembar yang lahir bersamaanpun tidak ada yang sama.
Bila boleh memilih maka setiap orang ingin lahir sempurna tanpa kekurangan yang berarti.Demikian juga anak berkebutuhan khusus mereka dapat lahir kapan saja dan dimana saja tanpa memandang latar belakang orang tuanya. Tunanetra dapat lahir dari keluarga dosen, tunarunguwicara dapat lahir dari keluarga guru, tunagrahita dapat lahir dari keluarga petani, tunadaksa dapat lahir dari keluarga ulama, tunalaras dapat lahir dari keluarga pemulung, ataupun anak autis lahir dari keluarga sederhana.Dapat dikatakan anak berkebutuhan khusus dapat lahir kapan saja, dimana saja seperti coca cola. Siapapun tidak dapat menolak kehadiran anak berkebutuhan khusus, meskipun kedua orang tuanya sama-sama dokter. 
Anak berkebutuhan khusus bukan produk Tuhan yang gagal karena Tuhan tidak pernah gagal, mereka tidak perlu dikasihani akan tetapi wajib kita beri kesempatan. Tugas mereka adalah memberi inspirasi. Sekecil apapun anak berkebutuhan khusus masih memiliki potensi yang dapat dikembangkan. Pada dasarnya setiap anak mempunyai keunikan tersendiri, sudah terbukti anak berkebutuhan khusus banyak yang mempunyai prestasi yang tidak kalah dengan saudara- saudaranya yang lain. Mereka juga berhak mendapatkan kesempatan untuk belajar. Seperti dalam UU SPN, warga negara yang memiliki kelainan fisik,emosional,mental intelektual dan atau sosial berhak memperoleh pendidikan khusus (UUSPN, pasal 5 ayat 2). Untuk itu kita wajib memberi kesempatan kepada mereka untuk memperoleh kesempatan belajar. Mereka harus kita beri kesempatan seluas-luasnya agar dapat mandiri sesuai dengan kondisinya masing-masing.
Anak berkebutuhan khusus (Heward) adalah anak dengan karakteristik khusus yang berbeda dengan anak pada umumnya tanpa selalu menunjukan pada ketidakmampuan mental, emosi atau fisik. Yang termasuk  ABK antara lain: tuna netra, tunarunguwicara, tunagrahita, tunadaksa, tunalaras, autisme, kesulitan belajar, gangguan prilaku, anak berbakat, hiperaktif, ADHD, dan indigo. Karena karakteristik dan hambatan yang dimiliki, ABK memerlukan bentuk pelayanan pendidikan khusus yang disesuaikan dengan kemampuan dan potensi mereka, contohnya bagi tunanetra mereka memerlukan modifikasi teks bacaan menjadi tulisan Braille dan tunarungu berkomunikasi menggunakan bahasa isyarat.
 Penyebabnya :
1.      Pra natal : kehamilan yang mengalami pendarahan, kurang gizi, minum obat-Obatan
2.      Natal      : persalinan yangtidak spontan, lahir prematur, berat badan lahir rendah
3.      Post natal: tumor otak, kejang, diare semasa bayi
Anak berkebutuan khusus biasanya bersekolah di Sekolah Luar Biasa (SLB) sesuai dengan kekhususannya masing-masing, atau sekolah di sekolah inklusi. SLBbagian A untuk tunanetra, SLB bagian B untuk tunarunguwicara, SLB bagian C untuk tunagrahita, SLB bagian D untuk tunadaksa, SLB bagian E untuk tunalaras dan SLB bagian G untuk tuna ganda.Sedang anak-anak berkebutuhan yang lain sepewrti hiperaktif, kesulitan belajar, anak berbakat, indigo masih dapat sekolah pada sekolah pada tempatnya.
          Sebelum anak-anak berkebutuhan khusus sekolah di SLB diadakan pemeriksaan oleh tim yang terdiri dari psikolog, dokter anak, dokter rehab medik, paedagogik. Pemeriksaan awal ini dibutuhkan untuk mengetahui hambatan yang ada pada ABK. Dengan demikian maka akan dapat diketahui untuk melakukan tindak lanjut. Assesmen merupakan salah satu cara untuk melakukan pemberian pelayanan agar tepat sesuai dengan kebutuhan awal melalui pelayanan terapi. Hampir semua ABK membutuhkan pelayanan terapi, setiap ABK jenis terapi yang dibutuhkan berbeda sesuai hasil assesmen. Dengan pelayanan terapi diharapakan ABK dapat mempersiapkan untuk memasuki dunia sekolah. Adapun terapi dapat diikuti di rumah sakit, tempat pelayanan terapi dan dapat dilanjutkan saat anak sudah bersekolah.
1.      A.    Identifikasi Anak Berkebutuhan Khusus
2.      Tangan dan kaki sangat lentur dan berbeda  dibandingkan anak lain
3.      Anak memiliki bentuk wajah yang tidaklazim dengan mata miring, lidah tebal,leher mungkin juga pendek
4.      Mata mendekat pada hidung atau menjauh dari sudut normal . Mata anak juga terlihat berbeda dari berbagai  arah
5.      Mata selalu terbuka (melotot) atau malah selalu tertutup
6.      Anak sulit untuk menghisap, tidak mau minum atau memiliki masalah dengan mulut dan tidak mampu menghisap melalui botol susu atau puting susu ibunya
7.      Bagian ata bibir atau langit-langit mulut terbuka atau seperti terpotong
8.      Kepala anak terlalu besar dibandingkan tubuhnya dan berkembang lebih cepat dari bagian-bagian lain tubuhnya.
9.      Sat u tangan lemah dan lambat dan terlihat dalam posisi aneh. Kaki anak pada sisi yang sama juga terlihat lambat
10.  Satu atau kedua kaki atau tangan selalu berputar menghadap atau berbalik ke belakang
11.  Ditemukan benjolan dipunggung anak. Kedua kaki anak juga dapat terlihat aneh posisinya dan tidak dapat digerakkan, anak tidak merasa jika kakinya disentuh.
12.  Pada anak ditemukan juga benjolan sekitar pusar khususnya pada saat anak menangis
13.  Testis anak laki-laki membesar dan bengkak
1.      Diteksi Dini Kecacatan Pada Anak Yang Baru Lahir
    a. Deteksi Dini  Kecacatan Pada Anak Usia 5 Tahun
 1. Memakai Dan Membuka Baju
     Tanyakan ibu apakah anak dapat memakai dan membuka bajunya sendiri
 2. Menyebut 4 Warna
    Taruh 4 mainan dengan warna berbeda. Tunjuk salah satu dan tanyakan warnanya. Ulangi untuk ketiga mainan  lainnya.
 3. Bicara Dengan Kalimat
    Tanyakan anak tentang permainan yang disukainya. Anak harus dapat menjawab menggunakan 5-6 kata. Tanyakan ibunya apakah anak dapat menggunakan 5-6 kata dalam kalimat saat berbicara norma.
 4. Mendengarkan
    Bisikan kalimat “Apa kabar?” ditelinga anak. Kemudian tanyakan anak apa yang Anda bisikan.
    Anak harus dapat mengulangi apa yang Anda bisikan.
 5. Mengikuti Petunjuk
     Taruh selembar kertas dan minta anak menyusun 5 kelereng , 5 kencing, dan 5 kerikil secara bantuan
 6. Menggambar Dengan Pensil
     Beri anak kertas dan pensil dan minta ia menggambar seseorang dengan kepala, tangan, kaki, dan badannya.
7. Penglihatan
     Tutup mata sebelah kiri anak dengan saputangan dan minta ia menyusun 5 kelereng sesuai gambar. Kemudian tutup mata kanan dan minta menyusun 5 kancing sesuai dengan gambar.
 8.  Kelurusan  Pandangan
Anak duduk atau berdiri. Anda berdiri dibelakang anak sambil memegang tongkat kecil kedua tangan. Minta anak mellihat lurus kedepan. Pegang tongkat pada level mata anak dibelakang telinganya ( anak sulit melihat). Minta ia melihat kearah tongkat dan gerakkan perlahan satu tongkat kedepannya sambil bertanya “ Sudah kelihatan tongkatnya?” Ulangi sampai anak harus dapat melihat tongkat dengan sudut matanya.
 9.  Bermain Dengan Anak Lain
Tanyakan ibu apakah anak mau bermain dengan anak lain dalam satu kelompok Melompat Sebelah Kaki
Melompatlah dengan sebelah kaki. Kemudian minta anak melakukannya. Anak harus dapat melakukannya 3 kali.


B.    Jenis-jenis Ketunaan
1.   Tunanetra
Tunanetra adalah individu yang memiliki hambatan dalam penglihatan. tunanetra dapat diklasifikasikan kedalam dua golongan yaitu: buta total (Blind) dan low vision.
Definisi Tunanetra menurut Kaufman & Hallahan adalah individu yang memiliki lemah penglihatan atau akurasi penglihatan kurang dari 6/60 setelah dikoreksi atau tidak lagi memiliki penglihatan. Karena tunanetra memiliki keterbatasan dalam indra penglihatan maka proses pembelajaran menekankan pada alat indra yang lain yaitu indra peraba dan indra pendengaran.
Oleh karena itu prinsip yang harus diperhatikan dalam memberikan pengajaran kepada individu tunanetra adalah media yang digunakan harus bersifat taktual dan bersuara, contohnya adalah penggunaan tulisan braille, gambar timbul, benda model dan benda nyata. sedangkan media yang bersuara adalah tape recorder dan peranti lunak JAWS.
Untuk membantu tunanetra beraktivitas di sekolah luar biasa mereka belajar mengenai Orientasi dan Mobilitas. Orientasi dan Mobilitas diantaranya mempelajari bagaimana tunanetra mengetahui tempat dan arah serta bagaimana menggunakan tongkat putih (tongkat khusus tunanetra yang terbuat dari alumunium).
Ciri – Ciri Anak Tunanetra
1.      Tidak mampu melihat
2.      Tidak mampu mengenali orang pada jarak 6 meter
3.      Kerusakan nyata pada kedua bola mata
4.      Sering meraba-raba/tersandung waktu berjalan
5.      Mengalami kesulitan mengambil benda kecil didekatnya
6.      Bagian bola mata yang hitam berwarna keruh/bersisik/kering
7.      Pandangan hebat pada kedua bola mata
8.      Mata yang bergoyang terus
2.     Tuna Rungu
Tuna Rungu adalah individu yang memiliki hambatan dalam pendengaran baik permanen maupun tidak permanen. Klasifikasi tuna Rungu berdasarkan tingkat gangguan pendengaran adalah:
1.      Gangguan pendengaran sangat ringan (27-40dB),
2.      Gangguan pendengaran ringan (41-55dB),
3.      Gangguan pendengaran sedang (56-70dB),
4.      Gangguan pendengaran berat (71-90dB),
5.      Gangguan pendengaran ekstrem / tuli (di atas 91dB).
Karena memiliki hambatan dalam pendengaran individu tunarungu memiliki hambatan dalam berbicara sehingga mereka biasa disebut tunawicara. Cara berkomunikasi dengan individu menggunakan bahasa isyarat, untuk abjad jari telah dipatenkan secara internasional sedangkan untuk isyarat bahasa berbeda-beda di setiap negara. saat ini dibeberapa sekolah sedang dikembangkan komunikasi total yaitu cara berkomunikasi dengan melibatkan bahasa verbal, bahasa isyarat dan bahasa tubuh. Individu tunarungu cenderung kesulitan dalam memahami konsep dari sesuatu yang abstrak.
Ciri-Ciri Anak Tuna Rungu
1.      Secara nyata tidak mampu dengar
2.      Terlambat perkembangan bahasa
3.      Sering menggunakan isyarat dalam berkomunikasi
4.      Kurang/tidak tanggap bila diajak bicara
5.      Ucapan kata tidak jelas
6.      Kualitas suara aneh/monoton
7.      Sering memiringkan kepala dalam usaha mendengar
8.      Banyak perhatian terhadap getaran
9.      Keluar cairan ‘nanah’ dari kedua telinga
3.  Tuna Grahita
Tunagrahita adalah individu yang memiliki intelegensi yang signifikan berada dibawah rata-rata dan disertai dengan ketidakmampuan dalam adaptasi prilaku yang muncul dalam masa perkembangan.
1.      Klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada tingkatan IQ
1.      Tunagrahita ringan (IQ : 51-70)
2.      Tunagrahita sedang (IQ : 25-50)
3.      Tunagrahita berat (IQ :dibawah 25 )
    2. Klasifikasi tunagrahita berdasarkan pada umur mental
1.      Tunagrahita ringan umur mental  8 – 12 tahun
2.      Tunagrahita sedang umur mental 3- 8   tahun
3.      Tunagrahita berat umur mental  0-  3 tahun
      Adapun yang dimaksud umur mental setaraf dengan anak usia 8 tahun, meskipun anak tunagrhita berusia 20 tahun secara kelender akan tetapi umur mental anak itu maksimal beruasia seperti anak usia 8 tahun pada anak umumnya.Maka tidak mengherankan kalau ada anak tunagrahita berusia 20 tahun tingkah lakuknya seperti anak-anak. Pembelajaran bagi individu tunagrahita lebih di titik beratkan pada kemampuan bina diri dan sosialisasi.
Ciri – Ciri Fisik dan Penampilan Anak Tuna Grahita
1.      Penampilan fisik tidak seimbang, misalnya kepala terlalu kecil/besar
2.      Tidak dapat mengurus diri sendiri sesuai usia
3.      Perkembangan bicara/bahasa terlambat
4.      Tidak ada/kurang sekali perhatiannya terhadap lingkungan (pandangan kosong)
5.      Koordinasi gerakan kurang (gerakan sering tidak terkendali)
6.      Sering keluar ludah (cairan) dari mulut (ngiler)
4. Tuna Daksa
Tunadaksa adalah individu yang memiliki gangguan gerak yang disebabkan oleh kelainan neuro-muskular dan struktur tulang yang bersifat bawaan, sakit atau akibat kecelakaan, termasuk celebral palsy, amputasi, polio, dan lumpuh. Tingkat gangguan pada tunadaksa adalah ringan yaitu memiliki keterbatasan dalam melakukan aktivitas fisik tetap masih dapat ditingkatkan melalui terapi, sedang yaitu memilki keterbatasan motorik dan mengalami gangguan koordinasi sensorik, berat yaitu memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik dan tidak mampu mengontrol gerakan fisik.
Ciri-ciri Anak Tuna Daksa
1.      Anggota gerak tubuh kaku/lemah/lumpuh
2.      Kesulitan dalam gerakan (tidak sempurna,tidak lentur/tidak terkendali)
3.      Terdapat bagian angggota gerak yang tidak lengkap/tidak sempurna/lebihh kecil dari biasanya
4.      Terdapat cacat pada alat gerak
5.      Jari tangan kaku dan tidak dapat menggenggam
6.      Kesulitan pada saat berdiri/berjalan/duduk, dan menunjukkan sikap tubuh tidak normal
7.      Hiperaktif/tidak dapat tenang
5. Tuna Laras
Tuna laras adalah individu yang mengalami hambatan dalam mengendalikan emosi dan kontrol sosial. individu tunalaras biasanya menunjukan prilaku menyimpang yang tidak sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku disekitarnya. Tunalaras dapat disebabkan karena faktor internal dan faktor eksternal yaitu pengaruh dari lingkungan.
Ciri-Ciri Anak Tuna Laras
1.      Cenderung membangkang
2.      Mudah terangsang emosinya/emosional/mudah marah
3.      Sering melakukan tindakan agresif,merusak,mengganggu
4.      Sering bertindak melanggar norma sosial/norma susila/hukum
6. Kesulitan belajar
Adalah individu yang memiliki gangguan pada satu atau lebih kemampuan dasar psikologis yang mencakup pemahaman dan penggunaan bahasa, berbicara dan menulis yang dapat memengaruhi kemampuan berfikir, membaca, berhitung, berbicara yang disebabkan karena gangguan persepsi, brain injury, disfungsi minimal otak, dislexia, dan afasia perkembangan. individu kesulitan belajar memiliki IQ rata-rata atau diatas rata-rata, mengalami gangguan motorik persepsi-motorik, gangguan koordinasi gerak, gangguan orientasi arah dan ruang dan keterlambatan perkembangan konsep.
Ciri-Ciri Anak Berkesulitan Belajar
1.  Anak yang mengalami kesulitan membaca (disleksia):
                        i.       Perkembangan kemampuan membaca terlambat
                       ii.       Kemampuan memahami isi bacaan rendah
                       iii.       Kalau membaca sering banyak kesalahan
    2. Anak yang Mengalami Kesulitan Menulis (disgrafia)
                        i.     Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
                        ii.    Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 dengan 9, dan sebagainya
                       iii.    Hasil tulisannya jelek dan tidak terbaca
                       iv.    Tulisannya banyak salah/terbalik/huruf hilang
                        v.    Sulit menulis dengan lurus pada kertas tak bergaris
 Anak yang Mengalami Kesulitan Berhitung (diskalkulia)
                        i.    Sering membedakan tanda-tanda:+,-,x, >, <,=
                        ii.    Sulit mengoperasikan hitungan/bilangan
                       iii.    Sering salah membilang dengan urut
                       iv.    Sering salah membedakan angka 9 dengan 6, 17 dengan 71, 2 dengan 5, 3 dengan 8, dsb.
                        v.    Sulit membedakan bangun-bangun geometri
 7. Anak Cerdas Istimewa & Bakat Istimewa
Anak berbakat atau anak yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa adl anak yang memiliki potensi kecerdasan(intelegensi), kreatifitas, dan tanggung jawab terhadap tugas (task commitment) diatas anak-anak seusianya(anak normal), sehingga untuk mewujudkan potensinya menjadi prestasi nyata, memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Anak berbakat sering juga disebut sbg ‘gifted & talented’.
Ciri-Ciri Anak Cerdas Istimewa Bakat Istimewa
1.      Membaca pada usia lebih muda
2.      Membaca lebih cepat dan lebih banyak
3.      Memiliki perbendaharaan kata yang luas
4.      Mempunyai rasa ingin tahu yang kuat
5.      Mempunyai  minat yang luas, muga terhadap masalah orang dewasa
6.      Mempunyai inisiatif dan dapat bekerja sendiri
7.      Menunjukkan keaslian (orisinalitas) dalam ungkapan verbal
8.      Memberi jawaban-jawaban yang baik
9.      Dapat memberikan banyak gagasan
10.  Luwes dalam berfikir
11.  Terbuka terhadap rangsangan-rangsangan dari lingkungan
12.  Mempunyai pengamatan yang tajam
13.  Dapat berkonsentrasi dalam jangka waktu panjang terutama terhadap tugas dan bidang yang diminati
14.  Berfikir kritis juga terhadap diri sendiri
15.  Senang mencoba hal-hal yang baru
16.  Mempunyai daya abtraksi,konseptualisasi,dan sintesis yang tinggi
17.  Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan-pemecahan masalah
18.  Cepat menangkap hubungan sebab akibat
19.  Berperilaku terarah pada tujuan
20.  Mempunyai daya imajinasi yang kuat
21.  Mempunyai banyak kegemaran (hoby)
22.  Mempunyai daya ingat yang kuat
23.  Tidak cepat puas dengan prestasinya
24.  Peka (sensitif) serta menggunakan firasat (intuisi)
25.  Menginginkan kebebasan dalam gerakan dan tindakan
 8. Autisme
Autisme adalah suatu kondisi mengenai seseorang sejak lahir ataupun saat masa balita, yang membuat dirinya tidak dapat membentuk hubungan sosial atau komunikasi yang normal. Akibatnya anak tersebut terisolasi dari manusia lain dan masuk dalam dunia repetitive, aktivitas dan minat yang obsesif. (Baron-Cohen, 1993). Menurut Power (1989) karakteristik anak dengan autisme adalah adanya 6 gangguan dalam bidang:
1.      Interaksi sosial
2.      Komunikasi (bahasa dan bicara)
3.      Perilaku-emosi
4.      Pola bermain
5.      Gangguan sensorik dan motorik
1.      Perkembangan terlambat atau tidak normal.
Ciri-Ciri Anak Autis antara lain:
1.      Suka menirukan suara atau instruksi
2.      Bicara sendiri dengan kata-kata yang aneh
3.      Menghindari kontak mata
4.      Senang membariskan benda-benda
5.      Senang tiduran di lantai
6.      Senang mengibas-ibaskan tangan
7.      Suka merusak
8.      Sering memutar atau menggelengkan kepala
 9.Hiperaktif
Hiperaktif adalah gangguan tingkah laku yang tidak normal yang disebabkan disfungsi neurologia dengan gejala utama tidak mampu memusatkan perhatian.
Ciri-Ciri Anak Hiperaktif antara lain:
1.      Menolak duduk di kursi
2.      Berputar sebelum duduk
3.      Berputar mondar-mandir
4.      Memegang benda-benda sekitar
5.      Terlalu banyak bicara
6.      Membuat-buat alasan
7.      Tidak teratur mengerjakan tugas
8.      Membolak-balikkan kertas
9.      Kesulitan konsentrasi
 10. ADHD
                ADHD(Attention Deficit Hyperactivity Disorder) adalah gangguan perkembangan dalam peningkatan aktivitas motorik anak-anak hingga menyebabkan aktivitas anak-anak yang tidak lazim dan cenderung berlebihan. Hal ini ditandai dengan berbagai keluhan perasaan gelisah, tidak bisa diam, tidak bisa duduk dengan tenang, dan selalu meninggalkan keadaan yang tetap seperti sedang duduk, atau sedang berdiri.
Ciri-Ciri Anak ADHD
1.      Seringkali gagal untuk memperhatikan detail atau melakukan kesalahan yang tidak semestinya dalam mengerjakan tugas-tugas sekolah atau tugas lainnya
2.      Kerapkali mengalami kesulitan untuk mempertahankan perhatiannya dalam tugas-tugas yang sedang dikerjakannya atau saat bermain
3.      Seringkali terlihat seperti tidak mendengarkan saat diajak berbicara oleh orang lain
4.      Seringkali tidak mengikuti petunjuk yang diberikan dan gagal untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah atau tugas lainnya di tempat kerja
5.      Seringkali mengalami kesulitan untuk mengorganisir tugas atau kegiatannya
6.      Seringkali menghindar, menolak, atau enggan untuk terlibat dalam tugas-tugas yang membutuhkan mental effort (tugas yang menuntut anak untuk berpikir), seperti tugas sekolah, PR
7.      Sering kehilangan benda-benda yang diperlukan untuk membuat tugas atau bermain, seperti alat tulis, buku kerja, mainan,dll
8.      Perhatiannya mudah teralih oleh stimulus di lingkungan
 11. Indigo
Indigo adalah manusia yang sejak lahir mempunyai kelebihan khusus yang tidak dimiliki manusia pada umumnya.
 Macam Indigo :
1.      Indigo Humanis,anak yang akan bekerja dengan orang banyak mereka adalah dokter, pengacara, guru, ahli pemasaran di masa depan bergaul secara luas sangat aktif sering terbentur karena tidak punya rem.
2.      Indigo artis, indigo yang sangat sensitif, perawakan kecil berminat pada seni. Meski menjadi dokter mereka akhirnya menjadi ahli bedah atau peneliti. Pada umur 5 – 10 tahun mereka telah menguasai 15 jenis seni yang berbeda. Jika tertarik ke musik mereka bisa menguasai lebih 4 jenis alat musik sekaligus
3.      Indigo interdimensional, indigo yang paling sakti. Pada umur 2 tahun mereka sudah bisa diajak bicara banyak hal. Pada umur itu mereka sudah bisa bilang “ Saya sudah tahu hal itu “, atau “ Saya bisa atasi itu”. Biarkan saja saya sendiri.
4.      Indigo konseptual, lebih banyak menggarap proyek dibanding orang lain. Mereka adalah arsitek, ahli mesin, perancang, astronot di masa mendatang. Fisik mereka terlihat sangat atletis dan punya kemampuan mengendalikan orang. Yang menjadi sasaran biasanya ibunya.
 Ciri-Ciri Anak Indigo
1.       Mempunyai kesadaran diri yang tinggi, terhubung dengan sumber (Tuhan)
2.      Tidak nyaman dengan disiplin dan cara yang otoriter tanpa alasan yang jelas.
3.      Menolak mengikuti aturan atau petunjuk
4.      Tidak sabaran dan tidak suka bila harus menunggu.
5.      Frustasi dengan sistem yang sifatnya ritual dan tidak kreatif.
6.      Mereka punya cara yang lebih baik dalam menyelesaikan masalah.
7.      Sebagian besar adalah orang yang menimbulkan rasa tidak nyaman.
8.      Tidak bisa menerima hukuman yang tanpa alasan selalu ingin alasan yang jelas.
9.      Mudah bosan dengan tugas yang diberikan
10.  Kreatif
11.  Mudah teralihkan perhatiannya, bisa mengerjakan banyak hal bersamaan.
12.  Menunjukkan intuisi yang kuat
13.  Punya empati yang kuat terhadap sesama atau tidak punya empati sama sekali.
14.  Sangat berbakat dan pintar (CIBI)
15.  Saat kecil sering di identifikasi ADHD ( susah berkonsentrasi )
16.  Mempunyai visi dan cita-cita yang kuat
17.  Pandangan mata mereka terlihat bijaksana dan mendalam
18.  Mempunyai kesadaran spiritual atau mempunyai kemampuan psikis.
19.  Berada di dunia untuk merubah dunia, untuk membantu kita hidup harmonis.
 C.    Sistem Pelayanan Pendidikan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus
1.   Sekolah Khusus / Sekolah Luar Biasa (SLB)
Sekolah Luar Biasa ialah satuan pendidikan yang menyelenggagarakan pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus. Jenis ketunaan yang dilayani adalah  semua jenis ketunaan, yang proses pembelajarannya dikelompokkan berdasarkan masing-masing jenis ketunaan.  Misalnya dalam sekolah tersebut ada anak tunanetra, tunarungu dan ketunaan lainnya, maka anak tunanetra belajar dengan tunanetra lainya dan terpisah dengan dengan anak tunarungu atau ketunaan lainnya.
Dalam SLB satu atap menyelenggarakan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus mulai jenjang:
-      TKLB     selama 2-3 tahun
-      SDLB    selama  6   tahun
-      SMPLB  selama  3   tahun
-      SMALB  selama  3   tahun
  Kurikulum yang digunakan di SLB adalah kurikulum nasional sesuai  jenis ketunaan yang sudah di tetapkan rambu-rambunya oleh BNSP. Dalam pelaksanaan kurikulum ini disesuaikan dengan kondisi lapangan dan anak berkebutuhan khusus yang dilayani. 
Isi kurikulum SLB pada dasarnya sama dengan sekolah umum, ada mata pelajaran akademis dan mata pelajaran praktis, perbedaanya ada pada perbandingan prosentase antara pendidikan akademis dan pendidikan praktis (ketrampilan). Untuk Kurikulum TKLB dan SDLB hampir sama perbandingannya antara pendidikan akademis dan praktis adalah 60:40, sedangkan pada SMPLB perbandingannya ialah 40:60, dan pada SMALB perbandingannya 30:70.
Pada kurikulum SLB selain pendidikan akademis dan ketrampilan ada juga program khusus. Program Khusus ini diberikan berdasarkan jenis ketunaan. Adapun program khusus untuk anak berkebutuhan khusus adalah sebagai berikut:
1.      Orientasi dan Mobilitas                                  untuk tunanetra
2.      Bina Komunikasi Persepsi  Bunyi dan Irama      untuk tunarungu
3.      Kemampuan Merawat Diri/Bina Diri                 untuk tunagrahita
4.      Bina Gerak                                                   untuk tunadaksa
5.      Bina Pribadi dan Sosial                                  untuk anak tunalaras
  

2 komentar:

  1. Slot machine games - DRMCD
    Slot machine 보령 출장안마 games · 전주 출장안마 Casino game slots · Casino game slots · Casino game slots · Casino game 평택 출장마사지 slots · Casino game slots · Casino 경상북도 출장샵 game slots · Casino game slots · Casino game 여주 출장안마 slots

    BalasHapus